Baca Buku Bajakan

Berhubung tanggal 23 Maret diperingati sebagai Hari Buku Internasional, aku pun ingin sekali bahas bahas soal buku. Sebab, pembahasan soal buku itu selalu menarik perhatianku dan gak akan ada habisnya.

Sejak aku masih menjadi murid sd, aku sudah tergila-gila membaca buku. Pertama kalinya aku mulai menyukai kegiatan membaca buku yaitu saat aku membaca Karya KKPK dan Fantasteen. Lalu berlanjut saat akhir sd, aku mulai membaca novel karya Tere Liye dan penulis lainnya. Beruntung dulu aku  mendapatkan akses membaca buku dengan mudah. Baik lewat membaca di perpustakaan maupun membeli buku sendiri.

Flashback soal pertama kali suka baca buku udah. Nah, sekarang aku mau memberikan sedikit pandangan tentang buku, yang akhir akhir ini aku dapatkan. Pertama, aku menilai tidak salahnya orang membaca buku dalam genre ataupun jenis apapun. Entah itu romance, thriller, sci-fi, self improvement, dan masih banyak lagi. Menurutku sah sah saja jika seseorang hanya menyukai beberapa genre tertentu. Membaca buku itu kuncinya kita harus menyenangi dulu genre buku yang akan kita baca. Tidak ada salahnya seseorang hanya membaca buku tertentu. Apalagi yang tengah berusaha untuk mencintai kegiatan membaca buku. 

Namun, ada baiknya juga jika kita sudah jatuh cinta dengan membaca buku, pelan pelan kita berganti membaca buku dalam jenis atau genre yang lain. Ini dimaksudkan, agar kita dapat memperoleh wawasan dan sudut pandang baru. Selama ini, banyak genre buku yamg sudah pernah aku baca dan belum pernah sekalipun aku menyesal telah membacanya. Semua buku itu punya value-nya masing masing. Punya daya tarik yang dapat dinikmati oleh setiap pembaca.  

Lalu yang kedua, soal buku bajakan. Meskipun aku hanya tergolong sebagai penikmat dan pembaca saja sebenarnya aku juga geram dengan oknum oknum yang memproduksi buku bajakan. Sebab, mereka telah melakukan pelanggaran hak cipta yang dapat merugikan semua pihak. Mereka dirasa tidak menghargai sang penulis karena sudah menjualkan buku ilegal. Awareness tentang legalitas karya seharusnya harus ditanamkan dalam diri masing masing.

Lagipula, jika kamu ingin membaca buku masih ada banyak cara legal yang lebih terjangkau secara finansial. Kamu bisa meminjam buku melalui perpustakaan atau punya teman (asal dikembalikan, hehe). Kamu juga bisa menggunakan aplikasi Ipusnas (perpustakaan nasional digital) yang tentunya legal. Aku sering banget baca di Ipusnas karena banyak buku yang aku cari ternyata tersedia disana. Atau mungkin kamu juga bisa beli buku dengan patungan bareng teman. Memang ada banyak cara yang lebih baik jika kita berusaha.

Tadi sempat aku bahas juga tentang mencintai kegiatan membaca buku. Mungkin setiap orang punya kisahnya masing masing tentang mencintai kegiatan membaca. Namun buatku, cara untuk mencintai kegiatan membaca adalah menemukan buku yang memang cocok di kamu. Cari terus buku yang benar benar kamu suka. Jika kamu sudah menemukannya maka dengan sendirinya kamu akan menyukai kegiatan membaca. Lagipula , menurutku, menyukai kegiatan membaca itu bukanlah hal yang sulit.

Terakhir, nih. Aku mau memberikan sedikit recommendation buku yang worth it banget untuk dibaca. 

1. Laut Bercerita (Leila S.)

Latar waktu kejadian ini adalah pada zaman Orde Baru. Pas baca buku ini campur aduk rasanya. Penceritaan dari sudut pandang tokoh utamanya tuh bener bener meaningful. Pelajaran yang dapat aku ambil dari buku ini banyak banget dan tentunya nambah wawasan. Salah satu pelajarannya adalah tentang berdamai dengan kehilangan.

2. And then, There Were None (Agatha Christie)

Buat yang suka cerita ala detektif dan misteri, buku ini cocok banget untuk dibaca. Bukunya bercerita tentang 10 orang yang terjebak di suatu pulau. Tiap adegannya itu menegangkan dan seru. Oleh Agatha Christie, pembaca selalu dibikin mikir buat mecahin sebuah kasus di buku tersebut. 

3. Mindset (Carol Dweck)

Ini adalah buku self improvement pertama yang aku baca. Buku ini membahas tentang 2 mindset (growth mindset dan fixed mindset) yang  dapat mempengaruhi cara pandang dan usaha kamu. Buku ini juga memberikan pandangan baru tentang kegagalan dan arti sebuah usaha. 

Segitu dulu, pembahasan mengenai buku untuk kali ini. Semoga bisa bermanfaat. Salam aksara!

Comments

Popular Posts