what i have learned in 2019


Banyak hal baru yang terjadi di sepanjang tahun 2019 karena tekadku yang ingin punya banyak pengalaman baru di tahun ini. Dari pengalaman sepanjang tahun ini aku mendapatkan banyak pembelajaran. Pembelajaran tersebut membuatku selalu berkeinginan menjadi orang yang lebih baik setiap harinya. hal tersebut juga mendorongku untuk dapat menjadi orang yang lebih dewasa. Segala hal yang menamparku dan menyadarkanku untuk bisa memulai hidup yang lebih baik. Tak lupa juga, yang memberiku perspektif baru dan membuatku bisa melihat segala sesuatu dari sisi yang lebih baik. And those lessons I will write it out in down below, so keep reading.

1. Gratitude
Banyak kata kata yang dulu menurutku cliche soal bersyukur ini. Katanya dengan bersyukur kita bisa lebih bahagia lah. Dengan bersyukur kita bisa hidup lebih baik dan masih banyak lagi. Sejak dulu aku termasuk anak yang punya ambisi besar. Harus dapat nilai tinggi, masuk rangking 5 besar di sekolah, menang lomba ini itu, and stuffs. Dengan ambisi yang aku miliki aku kadang suka lupa dengan kebahaagian yang sederhana namun berharga. Aku juga lupa akan pencapaianku yang dulunya ingin aku dapatkan. Aku selalu haus akan pencapaian, lagi dan lagi. Memang jika punya ambisi atau mimpi besar yang direncanakan juga tidak buruk. Namun, semua punya batasan bukan. Segala sesuatu yang berlebihan juga gak akan berakhir baik. 

Rasa bersyukur itu menjadi salah satu pengingat terutama untukku agar gak melulu mencari kebahagiaan dari hal yang besar. bisa membahagiakan orang lain, bantu orang tua di rumah, ingat bahwa kita masih hidup dengan baik adalah salah satu dari sekian banyak kebahagiaan kecil yang harus aku syukuri. Dan dari ketemu orang orang yang ga seberuntung aku juga salah satu cara untuk menyadarkanku agar selalu bersyukur dengan apa yang kumiliki sekarang. Ternyata benar kata orang bahwa dengan bersyukur kita bisa lebih bahagia dan hidup lebih baik. Kita gak akan mudah iri dengan orang lain, kita gak akan menampung beban berat karena punya banyak ambisi, kita juga bisa tersenyum karena hal sederhana. Dengan bersyukur aku belajar untuk gak mudah mengeluh dan mencoba menemukan solusi. Dan dengan bersyukur kita bisa ingat bahwa kita adalah manusia dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

2. Focus in the present moment
Meskipun overthingking yang aku alami masih sering terjadi tapi setidaknya sekarang aku bisa lebih sedikit menghargai waktu. Meditasi yang baru aku jalani di tahun ini membuatku sedikit banyak belajar untuk fokus pada apa yang kualami in the present moment. Dengan hal tersebut aku bisa menyadari dan menghargai hal hal kecil yang biasa aku hiraukan setiap harinya. fokus di waktu sekarang juga cukup mengurangi depresi yang kualami. Aku tidak terlalu memikirkan apa yang harus aku lakukan besok, bulan berikutnya, ataupun tahun depan. Aku cukup menjalani hari ini dan belajar dari hari sebelumnya untuk menjadi lebih baik. 

3. Melihat segala sesuatu dari dua sisi
Dunia bukan cuma tentang hitam dan putih, baik dan buruk, jahat dan baik. Dunia selalu punya dua sisi, begitupun dengan manusianya, masalah, dan keadaan yang terjadi di hidup. Sebenarnya baik dan buruk itu tergantung cara pandang kita. Sesuatu bisa jadi hal buruk untuk kita tetapi bisa jadi hal baik untuk orang lain. Tidak ada yang benar benar salah dalam mengartikan baik dan buruk. Namun, dari pengalamanku sepanjang tahun 2019 aku belajar untuk melihat segala sesuatu dari dua sisi. Hal seburuk apapun pasti ada secuil hal baik yang menyertai, begitupun sebaliknya. Dengan cara pandangku tersebut aku bisa menjadi manusia yang tidak mudah untuk menjudge segala sesuatu yang berlawanan dengan prinsipku. Aku selalu berusaha untuk menjadi bijak, dewasa, dan berpikir kritis terhadap sesuatu hal. Hal itu juga mendorongku untuk bisa menghargai seseorang sebagai manusia entah seburuk apa kelihatannya.  

4. Gak egois
Seperti yang sudah aku mention di atas, di tahun ini aku lebih banyak bertemu orang. Meskipun aku adalah introvert tapi aku sudah bertekad untuk memperluas relasiku dengan mengikuti banyak kegiatan ataupun ekstrakulikuler. Dari mulai orang orang yang menurutku hebat sampai orang yang hidup ga seberuntung aku pernah aku temui. Dari ketemu banyak orang tadi, aku belajar untuk gak mementingkan diri sendiri atau perasaanku. Melihat dari banyaknya sifat dan kepribadian yang aku temui, membuatku harus menghargai seseorang meskipun awalnya aku tidak menyukai sifatnya. Jika pun pada akhirnya aku tetap tidak bisa mentolerir sifatnya, maka aku akan pergi menjauh dari orang tersebut. Meskipun tetap aku harus menghargai orang tersebut sebagai manusia. Dan dari pengalamanku bertemu orang yang berbeda suku dan agama membuatku harus membangun sikap toleransi tinggi tinggi. Menghargai dan merangkul mereka agar tidak terjadinya perpecahan yang dapat berimbas buruk bagi diri masing masing.

5. Keikhlasan dan kesabaran 
Aku gabungin dua kata itu karena emang erat sangkut pautnya. Keikhlasan dan kesabaran, aku belajar banyak dari situ. Belajar mendewasakan diri juga dari situ. Dari kecil, aku selalu menuntut ini itu baik untuk aku maupun orang lain, semua yang aku mau harus tercapai. Tapi semakin ke sini, semakin aku mencoba, semakin aku belajar bahwa ikhlas dan sabar adalah satu satunya hal yang harus aku capai setiap kali aku mencoba. Banyak kegagalan yang menghampiri di tahun ini karena banyak hal baru yang aku coba. Dari kegagalan tersebut aku belajar untuk ikhlas dan sabar. Dan dari mindset tersebut aku akhirnya bisa menemukan hikmah dan hal baik dari kegagalanku. 

Mencoba mendewasakan diri dan selalu bersikap positif memang tidak selalu bisa aku terapkan. Tapi setidaknya dengan hal baik yang muncul dan menjadikannya sebuah pelajaran, membuatku terus bisa hidup lebih baik lagi. Dengan berusaha untuk hidup lebih baik membuatku lama kelamaan mencoba untuk sembuh dari depresi, rasa dengki, dan keputusasaan yang menghampiriku setiap waktu. 


Comments

Post a Comment

Popular Posts